Have an account?

Rabu, 28 April 2010

Sosialisasi SNMPTN

Ratusan siswa Kelas XII SMA/SMK di Kota Ketapang, Minggu (25/4) mengikuti sosialisasi Try Out Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2010 di ruang pertemuan Bappeda Ketapang. Sosialisasi itu memfasilitasi para pelajar, serta membuka wawasan memasuki jenjang perguruan tinggi. “Pelaksanaan pembangunan menuntut sumber daya manusia yang berkualitas,” kata Drs H.Bachtiar, Sekda Ketapang, yang mewakili Bupati.Untuk menciptakan SDM yang berkualitas tentu melalui tahapan dengan belajar bersungguh-sungguh. Sekda mengajak para pelajar untuk memanfaatkan sosialisasi dengan sebaik-baiknya. Menurut sekda, peminat untuk masuk ke perguruan tinggi negeri sangat besar, sedangkan kesempatan yang ada sangat terbatas.Semakin banyak masyarakat yang berpendidikan, tandas Sekda Ketapang, maka akan mempermudah menerima hasil pembangunan yang konsekuensinya selalu membawa perubahan.

Sementara itu, Kepala BAAK Untan, Drs Amir Dahlan mengungkapkan berbagai jalan untuk masuk Perguruan Tinggi. Salah satunya melalui seleksi local, yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak daerah untuk menjadi mahasiswa. Menurut Drs Amir Dahlan, seleksi local ini menampung 50 persen dari jumlah mahasiwa yang diterima. Adapun pendaftaran seleksi local ini sedang berlangsung dari tangga 19-30 April 2010. Proses ujian dilaksanakan 5-6 Mei 2010. Jika tak lulusa dalam seleksi local, calon mahasiswa masih punya kesempatan ikut dalam SNMPTN secara nasional yang dilaksanakan tanggal 18-19 Juni 2010.“Calon mahasiswa hendaknya mengikuti prosedur yang telah ditentukan, selain itu jangan terpancing dengan rayuan oknum-oknum yang tak bertanggungjawab seperti penjokian dan calo yang menjanjikan untuk masuk ke perguruan tinggi,” ujarnya.

Sosialisasi SNMPTN itu juga dihadiri Kepala Bappeda Ketapang, H.Farhan SE, M.Si, dan Kabag Humas Setda Ketapang, Muslimin S.Ip,. Sementara itu, Rahimi Ketua pelaksana sosialisasi Try Out SNMPTN-Ketapang menegaskan kegiatan itu dilakkan Forum Silaturahmi Pemuda Ketapang Serantau. Forum ini selain memfasilitasi mahasiwa yang mengikuti PT Negeri maupun swasta juga akan membuat posko untuk membantu calon mahasiswa pada saat pendaftaran. Untuk memperlancar proses pendaftaran, juga berbagi info yang diperlukan oleh pendaftar seperti penjaringan dan lain-lain.(ndi)

Sumber :Pontianak Post

Supported by :

Read More ..

7.201 Siswa Kalbar Tak Lulus UN

Pontianak - Sebanyak 7.201 siswa sekolah menengah atas/sederajat di Kalimantan Barat tidak lulus Ujian Nasional (UN) atau sekitar 18 persen dari 37.986 siswa peserta ujian tahun ajaran 2009 - 2010. Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kalimanatan Barat Aloysius Akim di Pontianak, Senin, mengatakan, angka kelulusan SMA/sederajat berkisar 87,53 persen atau meningkat dari tahun lalu sekitar 83 persen, sementara untuk SMK sekitar 67,56 persen.Dari 7.201 siswa yang tidak lulus tersebut, untuk tingkat kelulusan SMA/MA sekitar 90,56 persen dari 28.091 peserta, terdiri dari lulus sebanyak 24.094 siswa dan tidak lulus 3.997 siswa.

Untuk SMK dari 9.877 siswa, sebanyak 6.673 peserta lulus dan tidak lulus 3.204 peserta atau sekitar 67,56 persen, kata Akim.Kepala Dinas menjelaskan, pada UN SMA/sederajat tahun ajaran 2009-2010, khusus mata pelajaran Bahasa Inggris memiliki nilai cukup anjlok dengan rata-rata 6,91 dibanding tahun lalu 7,00, sementara untuk mata pelajaran lainnya cenderung bervariasi.

Ia menyatakan, untuk siswa yang tidak lulus UN, bisa mengikuti ujian ulangan pada 10-14 Mei 2010. “UN ulangan untuk mata pelajaran yang dinyatakan tidak lulus, dan nilai yang akan digunakan yaitu nilai tertinggi,” ujarnya.

Kalau ternyata siswa yang mengikuti UN ulangan juga tidak lulus lagi, maka jalan terakhirnya siswa yang bersangkutan bisa mengikuti ujian Paket C, kata Akim.Adapun nilai tertinggi untuk kabupaten/kota meliputi jurusan IPA yakni Kota Pontianak dengan rata-rata 47,09, dan Landak 40,24. Jurusan IPS tertinggi Kota Pontianak 42,50, terendah Kabupaten Kayong Utara 37,41. Jurusan Bahasa Indonesia tertinggi Kabupaten Sanggau 43,22, terendah Kota Pontianak 38,62. Untuk SMK, di Kabupaten Sekadau tertinggi dengan nilai rata-rata 35,17, dan terendah Kabupaten Ketapang 27,23.

Akim menambahkan, ada tujuh sekolah SMA/sederajat milik swasta yang tidak ada satupun siswanya lulus UN di tahun ajaran 2009-2010 dari 374 unit SMA/sederajat di Kalbar. Untuk SMK juga sekitar tujuh SMK yang siswanya tidak ada yang lulus dari 149 SMK di Kalbar. Pengelola SMA/sederajat di Provinsi Kalbar akan mengumumkan kelulus mulai pukul 15.00 WIB, hari ini di sekolah masing-masing. ant


Sumber :http://www.surya.co.id

Supported by :

Read More ..

Lulusan SMK Dibutuhkan Dunia Kerja

KETAPANG-Lulusan SMK yang menganggur jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah lulusan SMA. Indikator tersebut menunjukkan SMK lebih dibutuhkan dunia kerja. Bupati Ketapang H Morkes Effendi SPd MH, menegaskan Pemkab Ketapang terus mengadakan kebijakan untuk menggenjot peningkatan jumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Ketapang. “Tujuannya memenuhi kebutuhan tenaga trampil di daerah,” kata Bupati.

Pengembangan SMK menjadi kebijakan strategis untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, ujarnya. Bupati juga mengajak para orang tua untuk tidak ragu menyekolahkan anaknya pada SMK yang ada di Ketapang. “Pilihlah SMK sesusai kejuruannya seperti pertanian, perikanan, peternakan dan bidang industri,” ujarnya.Kepala Dinas Pendidikan Kabupatn Ketapang Drs HM Mansyur Idrus MSi, menegaskan lulusan SMK jauh lebih dibutuhkan dunia kerja. Karena di sekolah mereka diberikan keterampilan sesuai jurusan yang diinginkan. “Jadi target SMK sangat jelas, yakni mempersiapkan lulusan yang siap kerja, kendati tidak tertutup kemungkinan untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi,” kata Kadis pendidikan Ketapang.(ndi)


Sumber : Pontianak Post

Supported by :

Read More ..

Pendidikan Gratis Di Ketapang

KABUPATEN Ketapang sangat dimungkinkan melakukan penerapan pendidikan gratis seperti halnya yang dilakukan Kabupaten Kayong Utara. Namun kebijakan ini tidak serta-merta diterapkan bagi semua masyarakat, akan tetapi difokuskan pendidikan gratis bagi masyarakat miskin.“Sangat dimungkinkan sekali pendidikan gratis diberlakukan di Ketapang akan tetapi fokusnya bagi warga miskin berdasarkan standar-standar sesuai tingkatan jenjang pendidikan sekolah, serta pertimbangan dan perhitungan yang jelas, sehingga program ini tepat sasaran,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Ketapang, Farhan, baru-baru ini kepada Pontianak Post.

Ia mengakui APBD Ketapang tahun lalu yang mencapai Rp 700-an miliar lebih cukup besar. Dengan pendapatan asli daerah yang mencapai kurang lebih Rp 26 milyar. Seluruh pemasukan yang menjadi kas daerah harus dikelola dengan baik. Uang yang masuk ke kas akan dibagikan ke seluruh sektor pembangunan, baik pendidikan, kesehatan, infrastuktur dan lain sebagainya. “Jadi ongkos pembangunan yang dialokasikan ke berbagai sektor tersebut harus dihitung agar tidak timpang dengan melakukan penentuan skala prioritas program pembangunan,” jelasnya. Program prioritas ini, lanjut Farhan, adalah program yang memiliki dampak ganda. “Apabila kita melakukan pembangunan seperti halnya infrastuktur harus mampu mengangkat kehidupan sosial, ekonomi masyarakat,” timpalnya. Sehingga program pembangunan yang dilakukan tepat sasaran.

Mengenai pendidikan gratis ini, lanjut Farhan, pemkab tidak ingin terjebak pada euphoria pendidikan gratis. Ia khawatir apabila terlalu dipaksakan maka hasilnya kurang maksimal, yakni terjadinya ketimpangan pembangunan. Ia mengaku salut kepada pemkab Kayong Utara yang sudah mampu menerapkan pendidikan dan kesehatan gratis. Namun soal program pendidikan gratis butuh tahapan dan proses sesuai sistem pembuatan program pembangunan itu sendiri, seperti Musrenbang.
Untuk penerapan pendidikan gratis, kata dia, pemkab harus melakukan pendataan dan inventarisasi yang benar soal pendidikan. Mulai dari jumla sekolah, murid, guru, fasilitas, sarana dan prasarana, serta jumlah warga miskin yang akan dibantu. Bagaimanapun penerapan pendidikan gratis tak semuda membalikkan telapak tangan butuh usaha keras. Saat ini pemkab Ketapang fokus peningkatan kualitas sarana dan prasaran pendidikan. Ia berharap kedepannya wacana pendidikan gratis ini terwujud. (har)

Sumber : Pontianak Post

Supported by :

Read More ..

Rabu, 21 April 2010

Fenomena Standard Kelulusan SMU

Akhir-akhir ini banyak terdengar di beberapa media massa Indonesia tentang tinggi nya standard kelulusan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, standard untuk kelulusan tahun ini adalah 5,5 . Akibat dari naiknya standard ini menyulut reaksi para remaja SMU yang bisa dikatakan cemas, geram dan takut akan ancaman tidak lulus. Dari ulasan beberapa media di Indonesia tidak sedikit dari mereka yang menangis ketika selesai mengerjakan soal UAN terutama Matematika, Karena menurut mereka soal yang mereka hadapi ini jauh lebih susah dari soal-soal yang mereka temui di try out atau soal UAN tahun-tahun sebelumnya.

Fenomena ini sebetulnya sudah terjadi tiap tahun semenjak Pemerintah Indonesia menetapkan untuk menaikan standard kelulusan SMU pada tiap tahunnya. Saya pribadi termasuk orang yang setuju dengan ide Pemerintah kita, karena yang saya tahu standard kelulusan Negara tetangga bahkan jauh dari standard yang kita punya, Itu sebabnya kenapa mutu pendidikan kita harus segera dibenahi karena jika tidak SDM kita akan kalah bersaing dengan SDM yang dimiliki oleh Negara tetangga.

Banyak anak SMU sekarang yang mengatakan betapa beruntungnya mereka yang telah lulus SMU pada tahun sebelum-sebelumnya karena standard yang belum setinggi sekarang.Memang ada benarnya apa yang dikatakan mereka, tapi mari kita renungkan kembali mengapa standard ini menjadi semakin tinggi pada tiap tahunnya? Ini dikarenakan mutu dan tingkat pengetahuan remaja saat ini pun jauh lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya ,segala akses ke media informasi sekarang semakin mudah sejak kencangnya penetrasi internet yang bisa dikatakan jauh lebih baik dibandingkan jaman ketika saya SMU dulu. Jadi, jangan membandingkan dengan keadaan pada 10 tahun kebelakang, karena waktu berjalan kedepan. Sungguh kecil hati seseorang jika membandingkan segala sesuatunya kebelakang karena jaman sudah semakin maju dan persaingan juga semakin ketat, dulu mencari pekerjaan tidak lah sesusah saat ini, dan bisa dibayangkan bagaimana lebih susahnya lagi mendapat pekerjaan di masa depan? Oleh karena itu dengan memperbaiki system dan standard pendidikan kita diharapkan dapat menghasilkan kualitas SDM yang sanggup berkompetisi bukan hanya secara nasional namun secara Global di masa yang akan datang. Sehingga SDM bangsa kita pun diakui di mata Internasional.

Harus di ingat bahwa perubahan yang positif pasti membuat segala sesuatunya lebih baik dan mereka yang dinamis terhadap perubahan lah yang akan selalu memenangkan persaingan sedangkan mereka yang resistance terhadap perubahan pasti tidak akan lolos dari seleksi jaman, karena ini semua adalah bentuk dari tuntutan jaman dimana kita berada di dunia yang sudah semakin datar dan tak ada lagi sekat yang menghalangi baik antar Negara bahkan maupun Benua sehingga persaingan pun semakin panas dan meng-global ,sedemikian inten di setiap aspek kehidupan. Jadi tetap positive thinking dan hadapilah setiap perubahan yang kita temui.

Supported by :

Read More ..

Jumat, 16 April 2010

UN, Siapa Yang Harus Disalahkan??


Beberapa tahun ini, dunia pendidikan di Indonesia sedang gencar dalam meningkatkan “mutu pendidikan” yang diukur dengan lulus tidaknya seorang siswa dalam menghadapi Ujian Nasional (UN). Sehingga diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas untuk mendongkrak kesuksesan di masa depan. Akan tetapi, kelulusan tidak diputuskan oleh sekolah yang bersangkutan melainkan ditetapkan oleh pemerintah dan diukur dengan standar nilai yang telah ditentukan.

Dengan adanya peraturan yang seperti itu, maka seorang siswa divonis lulus jika nilai yang dihasilkan dalam Ujian Nasional (UN) memenuhi standar nilai yang telah ditentukan oleh pemerintah. Lalu apa artinya belajar sekian tahun di sekolah, jika yang menentukan kelulusan hanya Ujian Nasional (UN) yang hanya terdiri dari beberapa mata pelajaran saja. Tapi apa gunanya kita mempermasalahkan keputusan pemerintah ini, toh peraturan ini telah dilaksanakan dalam beberapa tahun ini. Tapi, apa yang terjadi dibalik Ujian Nasional (UN)? Dari tahun ke tahun selalu saja ada kontroversi yang terjadi dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN), dan kejadiannya pun bermacam-macam.

Pertama, banyaknya siswa yang tidak lulus. Kontroversi ini lebih terasa di tingkat SMA. Dalam kejadian ini siswa merasa di rugikan dengan adanya peraturan pemerintah tentang Ujian Nasional (UN) melalui standarisasi nilai yang telah ditetapkan. Siswa merasa pemerintah tidak adil, karena perjuangan siswa selama 3 tahun belajar di sekolah hanya dinilai dengan beberapa mata pelajaran yang diujinasionalkan. Yang ironisnya, dari sekian banyak siswa yang tidak lulus itu, ternyata ada pula siswa yang kesehariannya berprestasi di sekolah termasuk ke dalam golongan siswa yang tidak lulus. Padahal siswa tersebut telah dipastikan dapat menempuh Ujian Nasional (UN) dengan nilai yang sangat memuaskan. Tapi kenyataan berkata lain, sungguh menyedihkan.

Kedua, adanya kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Dengan adanya kontroversi yang pertama, intansi sekolah merasa takut dan pesimis terhadap kemampuan para siswanya. Dengan itu sekolah pun berupaya agar para siswanya 100% lulus, tapi sayang jalan yang ditempuh oleh beberapa intansi sekolah sangatlah tidak sportif, yaitu dengan cara membantu siswa dalam mengisi jawaban soal Ujian Nasional (UN) dengan memberikan jawaban soal kepada siswa. Yang anehnya, mengapa soal Ujian Nasional (UN) dapat dengan mudah jatuh ke tangan beberapa intansi sekolah. Padahal soal-soal tersebut telah dijaga dengan seaman mungkin, tapi tetap saja itu tidak menjamin.

Ketiga, dengan adanya kontroversi yang kedua, menjadi pemicu bagi siswa untuk berleha-leha dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) karena siswa berpikiran pasti dibantu oleh sekolahnya toh tidak ada intansi sekolah yang menginginkan siswanya tidak lulus. Dengan demikian, apakah semua ini yang disebut meningkatkan “mutu pendidikan”?



Sumber :http://duniapendidikan.wordpress.com/

Supported by :

Read More ..

Senin, 12 April 2010

Pantai Pagar Mentimun


Pantai Pagar Mentimun terletak di Dusun Pagar Mentimun Desa Sei. Nanjung Kecamatan Matan Hilir Selatan tak hanya terkenal dengan terasinya. Desa pinggir pantai ini juga terkenal sebagai daerah tujuan wisata pantai untuk Kabupaten Ketapang. Letaknya tak seberapa jauh, di sebelah selatan kira-kira 60 km dari kota Ketapang.

Walaupun berpenduduk jarang, dusun ini sudah terkenal sejak jaman Belanda. Menurut cerita, konon dusun ini merupakan tempat pelarian pelaut yang terdampar ke sebelah selatan Ketapang ini. Namun karena di sini terdapat banyak sumber ikan, maka menetaplah para pelaut tersebut di kawasan ini. Selain pantai yang indah, vegetasi di kawasan ini juga termasuk unik. Yaitu diwarnai dengan hutan semak pinus dan kayu gelam yang jarang. Kawasan ini kering dan sering terbakar karena tumbuh pada tanah pasir kwarsa yang kurus, sehingga vegetasi lain sulit untuk tumbuh, tetapi justru di sinilah letak daya tarik pantai Pagar Mentimun. Kawasan padang pasir ini dikenal dengan "padang dua belas (12)", karena panjangnya lebih kurang 12 Km persegi. Di hutan semak belukar ini juga banyak terdapat rusa sambar.

Hampir seluruh tanah di tepian pantai ini sudah dikuasai oleh masyarakat, banyak di antaranya juga telah berdiri vila-vila indah di pinggir pantai tersebut. Selain keindahan pantainya, kawasan pantai ini tergolong subur, sehingga aneka jenis ikan banyak terdapat di pantai ini.

Untuk wisatawan lokal biasanya selain istirahat juga dimanfaatkan untuk menangkap ikan. Karena populasi ikannya cukup banyak, maka kawasan ini mempunyai daya tarik sendiri. Beberapa jenis ikan terkenal seperti tengiri, udang, renjong juga banyak terdapat di kawasan ini.

Di kawasan tengah laut juga terdapat gugusan pulau kecil di antaranya pulau sawi dan pulau cebe. Salah satu potensi yang belum tergarap tersebut di kawasan ini adalah kerang mutiara atau dengan nama latin (Pinctada Maxima). Perairan pantai di kawasan dusun ini terkenal banyak terdapat jenis ikan komersial yang laku di pasaran, salah satu primadonanya adalah jenis Rayungan (Portunus pelagicus) atau oleh nelayan di kawasan ini dikenal dengan nama Renjong. Selain itu pada kedalaman laut antara 12 m sampai 40 m terdapat aneka jenis hasil laut yang potensial seperti Tripang (Holothuria scabra) rumput laut (Eucheuma spp), termasuk di antaranya kerang mutiara. Di pantai ini juga menjadi tempat bertelurnya penyu Belimbing (Demochellely coriaceae), aneka jenis kepiting laut (rayungan), kepiting sepatu kuda atau dikenal nama belangkas atau horseshoe crab atau kepiting raja King crab beraneka ragam burung pantai dan kura gading (Orlitia boornensis). juga terdapat habitat ikan duyung (Dugong dugong).

Letak yang tak begitu jauh dari kota Ketapang menjadikan kawasan ini menjadi obyek wisata pantai menarik untuk dikunjungi, dan juga didukung dengan sarana transportasi yang cukup memadai.

Supported by :


Read More ..

Jumat, 09 April 2010

Fenomena UAN

Kembali UAN di ambang pintu. Para siswa-siswi SD, SMP, dan SMA khususnya sibuk mempersiapkan diri dengan mengikuti berbagai bimbingan belajar baik di Sekolah maupun di luar Sekolah. Try out-try out juga digelar hampir tiap pekan di Sekolah masing masing. Pihak sekolah termasuk Kepala Sekolah dan guru-guru juga sibuk mempersiapkan siswa-siswinya. Mulai dari mengadakan try out yang diberikan oleh Diknas atau Instansi terkait lainnya, mengadakan Les tambahan sore harinya, sampai melakukan analisis terhadap soal-soal try out dan daya serap siswa terhadap soal-soal tersebut.

Tak sedikit siswa yang merasa terbebani dan stress. Mereka mengalami keletihan baik fisik maupun mental. Mereka menganggap bahwa Ujian Nasional benar-benar sebuah fenomena "mengerikan" yang sangat menentukan masa depan mereka. Dan tak sedikit pula guru-guru yang merasa sangat amat terbebani. Takut dan cemas jika para siswa-siswi didiknya tak lulus. Dan tentu saja, tak ketinggalan para Kepala Sekolah pun merasa was-was, jika sampai siswa-siswinya banyak tidak lulus maka nama baik sekolahlah taruhannya.

Sering kita dengar "Pendidikan Sepanjang Hayat", learning all the time...Bahwa sekolah tempat dimana para siswa diharapkan dapat menghayati bahwa belajar adalah sebuah proses seumur hidup. Belajar adalah sebuah kebiasaan hidup. Belajar di sekolah merupakan proses pembentukan pribadi yang siap melakukan sesuatu yang bermanfaat dalam hidup.

Namun dengan adanya UAN, sepertinya konsep pendidikan sepanjang hayat pun hanya akan terurai dalam lembar - lembar soal Ujian.

Supported by :

Read More ..

Rabu, 07 April 2010

Cara Belajar Efektif

Sebagai pelajar tugas Anda adalah belajar dengan baik demi tercapainya cita-cita yang diinginkan untuk masa depan anda. Ujian sekolah telah tiba. Pastinya waktu belajar pun jadi makin sempit. Tapi jangan panik! Justru penting buat anda untuk mempersiapkan diri dengan baik. Caranya? Apalagi kalo bukan sistem belajar yang efektif!. Denger kalimat ‘belajar’ buat beberapa orang mungkin emang asik tapi bagi beberapa orang lainnya, mungkin males banget. Apa yang diomongkan gak segampang ngejalaninnya. Orang belajar pastinya, beda sama main internet atau facebookan, main game dan ngerjain hal-hal asik lainnya. Anda males belajar mungkin karna cara belajar Anda selama ini kurang benar. Anda belajar pas waktu ulangan atau ujian aja.

Sekarang waktunya ganti cara belajar kamu dengan cara belajar yang lebih bener, yang lebih jelas dan lebih mungkin hasilnya, dibandingi sistem belajar kebut semalem yang selama ini kamu lakukan. Yang namanya efektif, konotasinya lebih kurang singkat dan padat. Jadi tidak penting berapa lama kamu belajar, tapi secepat apa kamu bisa menyerap materi yang kamu pelajari. Kamu cuma perlu mencoba dan berlatih dan jangan gampang menyerah!!!

1. Pastiin kamu konsentrasi penuh waktu ngikutin pelajaran di sekolah. Gunanya, kamu lebih mudah inget lagi pas kamu harus mengulang pelajaran tersebut.

2. Ulang kembali pelajaran yang telah didapat di sekolah.
Mengulang kembali pelajaran yang didapat di sekolah akan mempermudah kamu mengingat kemabli pelajaran tersebut.

4. Mengulangi pelajaran tidak selalu dan tidak harus dengan cara menulis dan membaca. Dengan mengajari temen lain tentang materi pelajaran yang kamu terima, bikin kamu ingat materi itu dan kamu sendiri jadi makin mengerti.

5. Belajar SKS (sistem kebut semalam) atau belajar dadakan udah pasti gak bagus. Se-enggaknya sebulan sebelumnya kamu udah start. Caranya, dengan bikin ringkasan dan kesimpulan tiap buat pelajaran.

6. Di sini, di Indonesia kebanyakan orang belajar pas sore atau malam hari, tapi di negara lain ada kebiasaan yang beda loh, remaja di sana belajarnya kebanyakan siang hari. Dengan kondisi tubuh yang masih segar, membuat mereka lebih mudah konsentrasi. Sore atau malam harinya cuma mereka pake buat ngerjain tugas-tugas skul yang lebih ringan, bikin PR misalnya.

7. Kalau perlu dan mungkin memang perlu, istirahat atau off duli dari kegiatan rutin yang menyita banyak energi, misalnya olahraga. Kalo selama ini rutin berolah raga, coba selama musim ujian di istirahatin dulu.

6. Belajar sambil mendengarkan musik, pilih musik yang tenang tapi menggugah. Musik klasik seperti Beethoven atau Mozart bisa membantu kamu, karena musik ini cocok banget buat menemani kamu selama mengerjakan tugas dan belajar di rumah.

Supported by :


Read More ..

Selasa, 06 April 2010

Perilaku Nyontek dalam Pendidikan

Menyontek memang bukan hal yang baru dalam dunia pendidikan, yang biasanya dilakukan oleh seorang atau sekelompok siswa/mahasiswa pada saat menghadapi ulangan atau ujian, misalnya dengan cara melihat catatan atau melihat pekerjaan teman atau orang lain. Sebenarnya, secara formal setiap sekolah atau institusi pendidikan lainnya pasti telah memiliki aturan baku yang melarang para siswanya untuk melakukan tindakan menyontek. Namun kadang kala dalam prakteknya sangat sulit untuk menegakkan aturan yang satu ini, pemberian sanksi atas tindakan nyontek yang tidak tegas dan tidak konsisten merupakan salah satu faktor maraknya perilaku nyontek.

Semakin berkembangnya teknologi informasi,dengan hadirnya internet ketika para siswa atau mahasiswa diberi tugas oleh guru atau dosen untuk membuat makalah atau karya ilmiah, banyak yang meng-copy- paste berbagai tulisan yang ada dalam internet.

Yang lebih mengerikan justru tindakan nyontek dilakukan secara terrencana dan konspiratif antara siswa dengan guru, tenaga kependidikan (baca: kepala sekolah, birokrat pendidikan, pengawas sekolah, dll) atau pihak-pihak lainnya yang berkepentingan dengan pendidikan, seperti yang terjadi pada saat Ujian Nasional.

Hal ini merupakan tindakan amoral yang sangat luar biasa, justru dilakukan oleh orang-orang yang berlabelkan “pendidikan”. Mereka secara tidak langsung telah mengajarkan kebohongan kepada siswanya, dan telah mengingkari hakikat dari pendidikan itu sendiri. Sekolah-sekolah yang permisif terhadap perilaku nyontek dengan berbagai bentuknya, sudah semestinya ditandai sebagai sekolah berbahaya, karena dari sekolah-sekolah semacam inilah kelak akan lahir generasi masa depan pembohong dan penipu yang akan merugikan banyak orang. Mereka yang melakukan perilaku nyontek pada umumnya memiliki kelemahan dalam perkembangan moralnya, mereka belum memahami dan menyadari mana yang baik dan buruk dalam berperilaku. Selain itu, perilaku nyontek boleh jadi disebabkan pula oleh kurangnya harga diri dan rasa percaya diri, Padahal kedua aspek psikologi inilah yang justru lebih penting dan harus dikembangkan melalui pendidikan untuk kepentingan keberhasilan masa depan siswanya

Supported by :

Read More ..

Gambaran Umum Dunia Pendidikan di Indonesia

Berbicara soal pendidikan, didalamnya tidak terlepas dari peran dan tanggung jawab pemerintah terhadap peningkatan kualitas SDM di indonesia. Termasuk juga peranan masyarakat sebagai pelaku utama pendidikan. Kesadaran masyarakat bahwa pendidikan bukan sekedar formalitas belaka namun mengerti dan memahami dengan benar bagaimana berinvestasi pada pendidikan. Peranan pemerintah melalui kebijakan-kebijakan pendidikan tidak akan maksimal tanpa partisipasi masyarakat didalamnya, mengingat adanya pemikiran yang berkembang di kalangan masyarakat untuk investasi didunia kerja (bekerja atau lainnya) daripada investasi pendidikan. Mungkin masih dapat diterima jika mengacu pada masyarakat yang kurang mampu.

Banyak sudah kita dengarkan saran dan kritik untuk mengatasi persoalan pada sistem pendidikan kita. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, topik-topik tersebut mengalami ketidakpastian dalam pengaplikasiannya. Tampaknya kita berputar-putar dalam lingkaran dan maju7 secara perlahan jika kata “kemandekan” atau “kegagalan” terlalu vulgar untuk diutarakan. Pemerintah dan organisasi pendidikan di indonesia terlalu sibuk dengan sistem informasi manageman, analisis finansial, angka kelulusan dan data-data kuantitatif lainnya sehingga terpisah jauh dari jantung pendidikan itu sendiri. Dalam beberapa tahun terakhir ini. Devaluasi standart kualitas pendidikan tidak hanya melanda organisasi pendidikan saja, tetapi telah merusak sistem pendidikan kita.

Bukti nyata dari gejala-gejala ketidakefektifan pendidikan di indonesia adalah banyaknya penggangguran di indonesia termasuk “produk-produk gagal” bertitle S1 meskipun hal ini tidak terlepas dari dampak krisis ekonomi dunia tapi setidaknya indikasi bahwa produk pendidikan kita belum siap berhadapan dengan kerasnya globalisasi dan persaingan didunia luar. Data statistik yang banyak dilansir media-media yang beredar memang menyebutkan bahwa tingkat penggangguran di indonesia telah mengalami penurunan, dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi indonesia yang semakin membaik. Tapi realita di lapangan masih menyisakan keprihatinan tersendiri. Bagaimana tidak, masih banyak pekerjaan yang tidak layak disebut pekerjaan seperti pemecah batu, penambang pasir hingga pekerja seks yang mengkomersilkan diri (mungkin hal semacam ini dimasukan oleh organisasi-organisasi yang melakukan survey sehingga data statistik pertumbuhan ekonomi kita mengalami peningkatan) meskipun variabel-variabel tersebut tidak dapat dipakai sebagai patokan utama penilaian keberhasilan atau kegagalan pendidikan di indonesia. Setidaknya saya selalu berpendapat bahwa kemiskinan itu identik dengan kebodohan. Dan jika masyarakat kita masih banyak yang hidup dalam kemiskinan, saya dengan mudah menyimpulkan bahwa pendidikan kita mengalami kegagalan. Yang jelas kualitas pendidikan kita akan selalu menjadi tanda tanya besar di masa yang akan datang.

Supported by :


Read More ..

Pendidikan di Indonesia

Pendidikan di indonesia selalu menjadi persoalan yang belum mampu diselesaikan oleh pemerintah. Mulai dari mahalnya biaya pendidikan hingga kualitas pendidikan yang masih dipertanyakan. Data kuantitatif masyarakat yang mengenyam pendidikan tidak berbanding lurus dengan kualitas SDM di indonesia. Artinya, jika dikaitkan dengan kesjahteraan penduduk (tingkat kemiskinan dan penggangguran), peranan pendidikan belum mampu memberikan perubahan positif yang signifikan. Bahkan gelar sarjana pun tidak menjamin bahwa individu tersebut mampu dan siap menjawab tantangan globalisasi termasuk persaingan di dunia kerja.

Sejauh ini, kebijakan-kebijakan yang ada seperti sekolah gratis, pelatihan tenaga pengajar hingga kontroversial penerapan ujian nasional dan kurikulum yang diterapkan menjadi jawaban yang menguap begitu saja. Belum sepenuhnya mampu mengangkat dan memberikan perubahan ke arah yang lebih baik dalam tatanan masyarakat. Dengan kata lain, pendidikan masih bersifat formalitas belaka, belum menyentuh ke arah peningkatan kualitas SDM di indonesia.

Beberapa pertanyaan yang layak untuk dikaji lebih mendalam untuk memaksimalkan pendidikan di di indonesia antara lain:

1. Apakah kurikulum yang ada telah sesuai dengan perkembangan saat ini?
2. Apakah jumlah tenaga pengajar sudah sesuai dengan dengan jumlah kebutuhan?
3. Seberapa sering tenaga pengajar mendapatkan tambahan pelatihan?
4. Apakah dana yang dianggarkan untuk pendidikan mampu memberikan fasilitas-fasilitas pendidikan?misalnya gedung yang layak, komputer dsb.
5. Kebijakan apa saja yang sudah diterapkan oleh pemerintah di dunia pendidikan? Apakah efektif? Standart apa yang dipakai dalam mengevaluasi kebijakan pendidikan?
6. Apa sasaran utama pendidikan baik jangka pendek maupun jangka panjang?
7. Apakah pendidikan telah menyentuh seluruh lapisan masyarakat di indonesia?
8. Apakah masyarakat memiliki kesadaran mengenai pentingnya investasi pada pendidikan? Perlukah sosialisasi?

Menurut saya, salah satu penyakit dalam dunia pendidikan dapat diidentifikasi dengan 8 pertanyaan diatas. Meskipun masih banyak faktor-faktor lain diluar batas pemikiran saya seperti penggelapan dana pendidikan hingga pola pikir pelaku pendidikan jika dilihat dari skala sosiologi.

Supported by :


Read More ..

Minggu, 04 April 2010

Internet Dalam Proses Belajar dan Mengajar

Kekayaan akan informasi yang sekarang tersedia di Internet telah lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi dari para penemu system yang pertama. Internet awalnya diciptakan untuk kebutuhan system pertahanan militer supaya dapat didesentralisasikan sehingga dapat mengurangi resiko kerusakkan total, mungkin saja hal inibisa terjadi apabila sistem sentral komputer utama dimusnahkan.

Internet juga dapat didesentralisasikan dan diberdayakan. Dengan menggunakan internet kita dapat mengakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan sedang berkembang secara cepat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara masing-masing atau secara massa yang dapat dilakukan dimana saja diseluruh dunia hanya dalam waktu beberapa detik saja. Kita dapat menyebarkan (publish) informasi yang bisa di akses dari mana saja di seluruh dunia dalam waktu singkat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara langsung (real time) melalui telepon dan unit video processing. Kita bisa melakukan "chat" melalui jaringan gratis "chat" yang sangat luas yaitu mIRC.

Bagi para guru internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih:

Pengembangan Profesional
(a) Meningkatkan pengetahuan
(b) Berbagi sumber diantara rekan sejawat/ sedepartemen
(c) Bekerjasama dengan guru-guru dari luar negeri
(d) Kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan secra langsung
(e) Mengatur komunikasi secara teratur
(f) Berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik local maupun internasional.
Sumber bahan mengajar :
(a). Mengakses rencana belajar mengajar & metodologi baru
(b). Bahan baku & bahan jadi cocok untuk segala bidang pelajaran
(c). Mengumumkan dan berbagi sumber. Sangat tingginya popularitas atau sangat tingginya minat untuk meningkatkan siswa lebih terfokus belajar.

Untuk siswa Internet menawarkan kesempatan untuk;

Belajar sendiri secara cepat :
(a). Meningkatkan pengetahuan
(b). Belajar berinteraktif
(c). Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian
Memperkaya diri :
(a). Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain
(b). Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh dunia

Walaupun Internet berpotensi untuk menyampaikan keuntungan-keuntungan tersebut bagi para guru maupun para siswa, pemakaian Internet di kelas hendaknya harus disusun sedemikian rupa dengan belajar mendefisinasikan secara obyektif. Kegiatan siswa juga harus dimonitor dengan baik.

Supported by :


Read More ..

Sabtu, 03 April 2010

Pungut Pajak, Butuh Pengawas Terpercaya

KETAPANG—Kasus Gayus Tambunan yang menyita publik masyarakat Indonesia termasuk Ketapang harus menjadi pelajaran. Slogan dirjen pajak soal lunasi pajaknya, awasi penggunaanya harus benar-benar terealisasi. Oleh sebab itu proses pemungutan pajak di daerah sepatutnya mendapat perhatian lebih dari lembaga pemerintah yang indepen untuk mengawasi jalannya proses pemungutan pajak di derah tak terkecuali Kabupaten Ketapang. “Saya rasa pemantauan soal pajak pun harus sampai ke daerah, karena didaerah inilah sumber-sumber pundi pajak dihasilkan lalu dibawa ke provinsi hingga pusat,” ungkap tokoh masyarakat Ketapang Halim Anwar kepada Pontianak Post.

Sosok Gayus Tambunan, kata dia, membuat mata publik terperanga. Karena pajak yang disetorkan rakyat diselewengkan oleh pemungut pajak itu sendiri. Dan tidak mungkin, tambah dia, gaya dan permainan Gayus Tambunan ini menjalar ke daerah, akibatnya rakyat kembali menjadi korban. “Rakyat bayar pajak untuk pembangunan tapi ditilap oleh pemungut pajak ini menyakitkan,” tegasnya. Ia berharap kasus Gayus ini tidak terjadi di Kabupaten Ketapang, ataupun di daerah lain di Kalimantan Barat. Ia menyarankan pajak yang dipungut dari masyarakat haruslah transparan dan kredibel pengelolaanya. Misalkan instansi pemungut pajak baik instansi vertikal maupun daerah harus memiliki pengawasan internal dan eksternal.
“Internal bisa saja unit terpisah sedangkan ekternal seperti unit lainya yang didalamnya terdapat masyarakat, aktivis LSM maupun akuntan public yang dapat dipercaya,” jelasnya. Keterlibatan masyarakat ini sangat penting, kata dia, terutama agar pajak yang masuk ke kas Negara dikelola transparan. Ia menyarankan bila perlu kantor pajak setempat melaporkan sendiri perbulan atau pertahun hasil pajak dan jumlah wajib pajak di Ketapang. Seperti pelaporan milik bank daerah di media massa.
Dengan demikian, lanjut Halim, semua masyarakat melihat pendapatan masyarakat dari pajak yang dipungut pemerintah daerah kabupaten, provinsi dan pusat. Sehingga masyarakat tidak bertanya benar atau tidak bahwa uang yang disetorkan ke Negara betul-betul dimanfaatkan untuk pembangunan. “Tranparansi dan akses informasi soal pajak harus dibuka seluas-luasnya selama tidak menyentuh ranah kerahasian Negara, sehingga masyarakat tidak lagi bertanya-tanya,” jelasnya. (har)

Sumber : Pontianak Post
Supported by :

Read More ..

Jumat, 02 April 2010

Cara Belajar Bahasa Inggris Dari Website

Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang paling banyak di dunia. Mendapatkan pekerjaan yang baik di banyak negara sekarang tergantung pada bagaimana Anda fasih dalam bahasa Inggris. Hal ini dapat mudah di beberapa daerah, keras pada orang lain. Jika Anda memiliki koneksi internet dan komputer, namun, ada sejumlah sumber daya yang dapat Anda gunakan di Web untuk melatih bahasa Inggris Anda. Apakah Anda seorang pemula, kemampuan sedang, atau cukup maju, ada banyak cara bagi Anda untuk meningkatkan bahasa Inggris Anda melalui Website

Petunjuk :

Langkah 1.
Pelajari abjad Inggris. Website "Belajar Bahasa Inggris Dasar-dasar" memiliki grafik dari abjad Inggris ditambah seluruh file audio untuk pengucapan. Hal ini juga memiliki alfabet dipecah menjadi vokal dan konsonan dan grafik abjad fonetis. Situs yang sama juga memiliki sumber daya tentang kapitalisasi dan simbol umum dan tanda baca.


Langkah 2
Setelah Anda melakukan ini, atau jika Anda sudah tahu abjad, mulai membangun kosa kata Anda. British Council memiliki beberapa sumber daya yang sangat baik untuk membangun kosa kata di situs tersebut. BC memiliki kosakata yang diselenggarakan oleh tema, seperti olah raga dan makanan, dan Anda kemudian dapat menguji dan praktek pengetahuan Anda melalui kuis dan permainan, seperti versi online Hangman, ras kosakata, dan Tangga Belajar, sebuah adaptasi online dari permainan papan Ular (atau Chutes) dan Tangga.

langkah 3
Setelah Anda mulai membangun saham yang bagus dari kosa kata, Anda akan perlu belajar tata bahasa tertentu untuk menggunakannya. Wartawan BBC Halaman Skillwise memiliki sumber daya beberapa tata bahasa yang cocok untuk orang dewasa belajar bahasa Inggris. Ada fakta lembar, lembar kerja, dan kuis bagi Anda untuk belajar dan adverbia praktek, tenses verba, pronomina, apostrof, perjanjian subjek-kata kerja, kata sifat, petunjuk, menyatukan kalimat sederhana, bergabung dengan kalimat, dan bagaimana menggunakan koma. Skillwise juga memiliki area bagi Anda untuk berlatih ejaan, meningkatkan kosakata Anda, dan praktek sangat penting keterampilan mendengarkan.

langkah 4
Mengembangkan kemampuan membaca Anda. Halaman Skillwise juga memiliki bagian bagi Anda untuk belajar elemen bacaan bahasa Inggris, seperti menggelapkan, meringkas, scanning, dan mengenali berbagai jenis teks. Jika Anda hanya ingin berlatih membaca dan pemahaman, situs yang sama juga memiliki bagian yang penuh dengan cerita bahasa Inggris yang dikirimkan oleh siswa di Inggris.

langkah 5
Jangan mengabaikan tulisan Anda. Semakin banyak Anda menulis, semakin baik Anda akan baik mempelajari dan mengingat kosakata dan tata bahasa. Skillwise memiliki bagian menulis, diatur dalam mendapatkan bantuan dengan format dan struktur, proofreading, dan paragraf. Website ini "Rong Chang" juga memiliki banyak cara untuk berlatih menulis bahasa Inggris online. Ada banyak kegiatan untuk membantu Anda membuat ya atau tidak kalimat atau "wh-" pertanyaan, tenses praktek, menguraikan kalimat, gunakan suara pasif, klausa nomina, dan klausa kata sifat, dan banyak lagi.

langkah 6
Praktik mendengarkan Anda. Ada ratusan podcast dikembangkan untuk mengajar dan mempraktekkan bahasa Inggris sebagai Bahasa Kedua. Situs Rong Chang memiliki daftar ekstensif podcast ESL. Download podcast atau hanya mendengarkan online.

Supported by :

Read More ..

Kamis, 01 April 2010

PANTAI AIR MATI KETAPANG MENJADI DAYA TARIK WISATA


PANTAI AIR MATI, merupakan objek wisata yang menarik bagi turis lokal maupun luar negeri. terdapat di hutan mangrove Pantai Air Mati Ketapang, Kalimantan Barat, di Pantai Ari Mati terdapat berbagai tumbuhan hutan bakau seperti :

  • Api-api (Avicenia),
  • Bogem (Sconneratia alba),
  • Bakau (Rizophora mucronata dan Rizophora apiculata),
  • Tancang (Bruguirea sp),
  • Nyirih (Xylocarpus granatum),
  • Nyuruh (Carberaodolam), dan
  • Nipah (Nypa fructicans)
Tumbuhan itu hidup subur di pantai tersebut.
Aneka jenis tumbuhan yang hidup di hutan bakau sangat menarik untuk dipelajari, sehingga dapat dijadikan objek wisata.

Tumbuhan lain seperti Hibiscus tiliaceus (Waru laut) Terminalia catappa ( pohon Ketapang) Cocos nucifera (Kelapa) Pandanus tectorius (Pandan), Ipomea pres-caprae
(Ubi pantai), nibung (Oncosperma tigillaria) yang terdapat di obyek wisata Pantai Air Mati.

Tidak hanya penampilan pantai dengan pasir, angin, ombak, tetapi tumbuhan, flora, fauna dan kehidupan nelayan setempat menjadi daya tarik wisata asing maupun lokal.
Kawasan Pantai Air Mati juga menjadi tempat aktivitas para nelayan untuk membuat belat, memperbaiki kapal dan sampan serta transaksi ikan di kawasan pantai tersebut.

Di kawasan sungai dan muaranya terdapat ikan Sembilang yang mempunyai nilai ekonomi tinggi di Ketapang.Demikian juga ikan Kakap Putih, Ikan Belana,juga banyak terdapat di kawasan pantai tersebut.
Kawasan hutan bakau merupakan tempat bertelur dan membesarkan aneka jenis anak ikan. Kawasan tersebut merupakan kawasan subur.Obyek wisata Pantai Air Mati dapat menjadi obyek wisata ekoturisme akan lebih kaya dengan menampilkan aneka jenis tumbuhan dan biotanya.

Supported by :

Read More ..

Pantai Tanjung Batu

Obyek wisata Pantai Tanjung Batu terletak di Kecamatan Matan Hilir Selatan Kab. Ketapang, berjarak kurang lebih 60 km dari Kota Ketapang. pada waktu liburan dan hari lebaran pantai ini menjadi salah satu tempat yang di tuju oleh masyarakat untuk berlibur bersama sanak keluarganya. Obyek wisata ini dapat dicapai dengan semua jenis kendaraan darat, baik roda dua maupun roda empat.
Lokasinya terletak di Desa Sei. Nanjung. Di lokasi pantai ini terdapat hamparan pasir putih, batu-batu yang menjorok kelaut, deretan pohon cemara disepanjang pantai. Pada musim-musim tertentu banyak terdapat penyu bertelur. Menjelang sore harinya, kita dapat menyaksikan matahari terbenam dari lokasi pantai ini merupakan suatu pemandangan yang sangat indah.

Supported by :


Read More ..