Berdasarkan Rapat PLENO KPU Ketapang .Penghitungan suara Pilkada berakhir hingga larut malam. Hasilnya tidak ada pasangan calon yang memperoleh suara diatas 30 persen. Kendati demikian pasangan calon Yasir-Martin memperoleh suara tertinggi, namun hanya meraih 29,87 persen (dari 65.607 suara) dari total suara sah 219.637 suara. Pelaksanaan sidang pleno nyaris deadlock karena dihujani berbagai interupsi. Bahkan saat penandatanganan berita acara, dua pasangan nomor urut satu dan nomor urut empat menolak menandatangani.
Dengan ketidakhadiran ketua PPK MHU Asliaspar dan anggota PPK lainya sidang Pleno KPU Ketapang berlangsung tegang disertai perdebatan sengit antara KPU Ketapang dan antar saksi masing-masing calon. Bahkan diawal pembukaan pleno yang diketuai Juardhani SE dihujani interupsi dari saksi tak berhenti. Dikarenakan banyak data dari PPK bermasalah sehingga menuai protes. Akibatnya pleno KPU Ketapang yang dimulai pukul 09.00 hingga pukul 23.00 belum selesai. Instrupsi awal datang dari saksi tim pasangan Ismet-Sehermansyah yang dimandatkan kepada dua saksinya Muhayyan Sidik dan Indra Pahlawan. Mereka meminta kasus surat suara yang telah dikode yang terjadi di salah satu TPS Kecamatan Delta Pawan tak direspon.
Mereka menganggap hal tersebut mencederai demokrasi, bagi mereka pemilukada cacat hukum. Sehingga hal ini menjadi dasar bagi pihaknya untuk melakukan walk out (WO) dan tidak bersedia mengikuti pleno KPU Ketapang hingga selesai. Bahkan mereka menganggap keinginan untuk melakukan pemilukada jujur dan adil ternodai dengan kecurangan seperti ini. “Tidak ada kejelasan mengenai persoalan yang kami adukan dan ini menjadi catatan kami. Kami tidak bersedia mengikuti proses ini, suara rakyat tak boleh dirampok,” jelas Muhayyan Sidik. Oleh sebab itu, lanjut dia, pihaknya akan melanjutkan proses ini ke Mahkamah Konstitusi.
Saksi independen pun keluar dari sidang beserta massa pendukungnya yang menunggu diluar. Bahkan pasangan Ismet Siswadi dan Suhermansyah yang duduk di bangku pendukung ikut keluar dari gedung DPRD Ketapang.WO nya saksi Independen tak membuat pleno terhenti. Namun hujan interupsi kembali datang dalam pleno yang hanya disaksikan pasangan Ismet Siswadi-Suhermansyah . Tatkala rekapitulasi PKK Matan Hilir Utara (MHU) ditampilkan. Interupsi semakin menjadi-jadi. Pasalnya data yang disajikan berbeda dengan rekap PPK yang dihimpun saksi pasangan Henboy, AR-Mecer, dan Panwaskada berdasarkan hasil dari panwascam MHU. Saksi hen-boy dan AR-Mecer protes. Bahkan tim AR Mecer-Jamhuri merasa dirugikan, karena suara mereka digembosi. Berdasarkan hasil rekap PPK yang ditampilkan KPU Ketapang dipleno. Jumlah suara pasangan nomor satu 2.324, pasangan nomor dua, 1.007. sedangkan nomor tiga, 3.099, dan pasangan nomor empat, 923.
Namun setelah data ditampilkan dilayar besar KPU Ketapang tertera suara pasangan nomor 1 bertambah menjadi, 2.727, pasangan nomor urut 2 tetap, 1.007, pasangan nomor urut 3 turun menjadi 2.548, serta suara nomor 4 meningkat menjadi 1.076. Sehingga indikasi penggelembungan suara dan pembagian berita acara rekap PPK yang memiliki hasil berbeda kepada para saksi yang berbeda dilakukan petugas PPK MHU. Hal ini memicu berbagai spekulasi. Bahkan Budi Mateus saksi pasangan nomor 2 menyatakan hal ini pernuh tanda tanya. “Kok bisa ketua PPK tak hadir disaat penting begini, kami mencium ada ketidakberesan disini,” jelasnya.
Bahkan Nas Diansah menganggap tampilan KPU Ketapang merugikan pasangannya. Pasalnya banyak suara AR Mecer-Jamhuri hilang. “Kami minta klarifikasi Ketua PPK MHU soal ini, kita minta kejelasan dimana salahnya, apakah pencatatan PKK yang salah atau saksi kami,” tegasnya. Sehingga persoalan yang menimpa pasanganya jelas. Ketika para saksi minta Ketua PPK MHU dihadirkan untuk meminta klarifikasi. Ketua PPK MHU Aliaspar tidak hadir termasuk seluruh anggota PPK. Hanya seketariat PPK saja yang hadir, namun tak bisa menjelaskan kepada KPU Ketapang dan saksi yang hadir. Dikarenakan ia sendiri tak mengatahui detail rekap PPK MHU. Karena yang bersangkutan tidak mengikuti betul proses rekap PPK MHU dikarenakan sakit.
Akhirnya penghitungan PPK MHU oleh Ketua KPU Ketapang Juardhani ditunda dan dilanjutkan penghitungan rekap PPK lainya. Pleno KPU pun sempat terhenti akibat listrik PLN padam sekitar 10 menit. Setelah itu dilanjutkan skor istirahat siang pukul 14.00 wib pleno KPU dilanjutkan hingga diskor kembali istirahat hingga 19.30 wib. Selama termen sidang pleno pasca istirahat siang tersebut tidak ada interupsi berarti hanya kesalahan pencatatan jumlah suara yang masuk, sehingga tidak dipermasalahkan saksi. Memasuki termen 19.30 wib perhitungan 4 kecamatan tersisa Kendawangan, Benua Kayong, Matan Hilir Selatan dan Manismata dilanjutkan. Sempat terjadi intrupsi soal permasalahan 18 kotak suara segel rusak. Saksi pasangan nomor 1 yang dikomandani Junaidi protes dan tidak dapat menerima hasil rekap PPK Benua Koyong.
“Kami tak dapat terima karena merasa dirugikan mencium suara kami hilang sekitar 4000-an,” jelasnya. Namun PPK Benua Kayong tak tinggal diam, melalui anggota PPK-nya Ariansyah dan Endo Wahyudi, mengklarifikasi. Dalam kesempatan tersebut mereka dengan tegas kerusakan tersebut tak mempengaruhi hasil perolehan suara. Samping itu mereka mengklarifikasi soal kesalahan mencantumkan angka DPT di TPS 10 Desa Tuan-tuan. “Hanya selisih 1 angka, dimana jumlah DPT laki-laki yang seharusnya 1.502 namun tertulis 1.501, begitu halnya dengan DPT perempuan yang seharusnya 1.587 menjadi 1.588, tapi semua sudah kita ralat, tak masalah, data akan kami pertanggungjawabkan,” jelas keduanya.
Terkait 18 segel kotak suara rusak semua diserahkan ke panwaskada. Rekapitulasi 19 PPK pun rampung. Rasa penasaran dan deg-degan pun kembali terjadi menunggu detik-detik soal penyelesaian penghitungan PPK MHU yang sempat tertunda. KPU Ketapang menskor sidang pleno pukul 21.00 wib. Mereka menggelar rapat terbatas KPU Ketapang dan panwaskada terkait kisruh hasil penghitungan PPK MHU. Setelah 30 menit kemudian pleno dilanjutkan. Para saksi kembali menghujani KPU Ketapang dengan interupsi, saksi pasangan nomor 3 tetap minta ketua PPK dihadirkan. Namun hal tersebut sirna karena sampai saat ini ketua PPK dan anggota PPK tak dapat dihubungi.
Akhirnya KPU Ketapang mengumpulkan data rekap dari panwaskada dan masing-masing tim sukses. Hasilnya mengejutkan. Rekap PPK yang dihimpun pasangan nomor 1 tak memiliki kop KPU Ketapang, sementara dari pawaskada dan dua saksi memiliki kop surat KPU Ketapang. Namun KPU Ketapang memilih jalan tengah dengan menampilkan dan membacakan hasil perhitungan TPS di 5 desa di kecamatan MHU. Hingga berita ini diturunkan pukul 23.30 wib perhitungan masih belum selesai. Sementara itu diluar gedung, seluruh masyarakat dan pedukung masing-masing calon sebagian tetap bertahan hingga menunggu pleno KPU dilanjutkan. Penjagaan yang dilakukan pihak keamanan pun diperketat. Jalan Sudirman pun kembali ditutup, bahkan warga yang ingin masuk tetap menjalan prosedur pengamanan yakni menunjukkan identitas izin pass masuk dari KPU Ketapang. (har)
Sumber : Pontianak Post
3 komentar:
Aby Umy : Cume sekedar informasi jak jank ...biar masyarakat thu tau jak info2 tentang pemilihan kepala daerah kite ne.....hwkwkwkwkwkwk........
alow.............lor...
jadi tim sukses ke thun ini????
Aby Umy :Kalau soal siape yang menang blom tw gx am jank ...tpi yang jelas siapepun yang bakalan menang, mudah2an bisa membuat perubahan ketapang untuk lebih baik lagi ......jangan lupa masyarakat2 kecil tolog diperhatikan .....jangan sampai ada yang kelaparan lagi ....hehehehee....
Freedom Borneo : alow juga lor .......waduh . :D
ndak ak lor ee....saye ndak ngerti soal2 politik lor....hehheee....lw dolor sch nampak nye ada tampak jadi pakar politik ..ye dak ?????
:D heheheee.....
Posting Komentar